Isi Singkat Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Isi Singkat Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong - Cara TErbaru kali ini akan update sebuah berita yang mungkin hampir semua orang tau, ya begitulan buku yang telah memenangkan Book Of The Year 2012 ini. Berbagai Media Online maupun Tv sering sekali ditampilkan dengan memakai beberapa model artis terkenal dan kita mendengar Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong dan membuat kita merasa penasaran hususnya saya sendiri sebagai admin cara terbaru, ya walalupun belum sempat membeli tapi saking ku penasarannya sampai cari cari info di internet mengenai buku ini, dan kali ini sedikit mereview saja dari informasi yang telah terbaca sama admin.

Berikut isi atau ulasan singkat mengenai Buku Si Anak Singkong ini :

Kembali ke laptop, kata Tukul. Hehehe….maksud saya kembali ke perihal buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Buku ini ditulis Tjahja Gunawan Diredja yang juga wartawan Harian Kompas. Buku ini diberi kata pengantar oleh Jakob Oetama, Pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas.

Buku ini mengisahkan penggalan perjalanan pahit getir dan jatuh bangunnya Chairul Tanjung alias CT sebagai pengusaha yang merintis usaha dari nol tanpa fasilitas dari pemerintah. Buku yang terdiri 384 halaman ini juga dilengkapi sejumlah foto yang mengisahkan berbagai aktivitas bisnis maupun kegiatan sosial CT. Termasuk beberapa foto saat CT masih remaja.

Pada buku ini antara lain memaparkan bahwa dalam usia 50 tahun, CT telah berhasil menjadi tokoh sukses di berbagai bidang. Terutama pada bidang bisnis properti, perbankan, asuransi, perhotelan, pasar modal, dan media massa. Total asetnya pun kini bernilai triliunan rupiah.
Isi Singkat Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Majalah Forbes, sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat yang didirikan pada 1917 oleh BC Forbes, pada Maret 2012 mengeluarkan daftar 1.226 orang terkaya di dunia. Sebanyak 17 di antaranya adalah orang Indonesia. Nah, nama CT termasuk di antara 17 nama itu. Tepatnya pada urutan 634 orang terkaya di dunia. Kekayaan pribadi CT disebut mencapai dua miliar dolar AS atau setara Rp 18 triliun (kurs: 1 dolar AS = Rp 9.000).

Padahal, CT bukan berasal dari keluarga anak konglomerat. Juga bukan anak jenderal. Bos CT Corp (Chairul Tanjung Corpora) yang menaungi puluhan perusahaan ini mengaku sebagai anak dari keluarga sederhana.

Ayahnya, AG Tanjung, adalah wartawan sekaligus pengelola surat kabar beroplah kecil sejak Orde Lama. Namun saat Orde Baru berkuasa, surat kabar yang dikelola ayahnya itu kemudian dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Kondisi ini membuat orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal.

Masa kecil CT dilewati di Gang Abu, Batutulis, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Katanya, pada tahun 1970-an, merupakan satu di antara kawasan terkumuh di Jakarta. Jalanan tanah, becek, dan banjir kala hujan. Semua rumah di kawasan ini merupakan rumah petak kecil, beratap pendek, dinding tambal sulam, dan tak ada bangunan bertingkat.

Kondisi keuangan orangtua CT pun saat itu terbatas. Ibu CT, Halimah, sampai harus menggadaikan kain halus miliknya untuk membiayai kuliah pertama CT di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI). Namun sadar dengan keterbatasan keuangan orangtuanya, Chairul tumbuh menjadi anak yang kreatif, pekerja keras, dan mandiri sejak muda. Kini ia pun menuai hasilnya.

Masa Mahasiswa
Di buku ini juga mengisahkan bahwa sejak kuliah di FKG UI, CT pun harus mencari sendiri uang agar bisa membiayai kebutuhan kuliahnya. Di awali dengan membuka usaha fotokopi di kampusnya. Lalu masuk ke bisnis alat-alat kedokteran gigi untuk memenuhi kebutuhan rekan-rekannya.

Sembari menjalankan bisnis di kampus, CT juga aktif dalam urusan gerakan kemahasiswan. Buktinya ia sempat dipercaya sebagai Ketua Ex-Officio Dewan Mahasiswa UI. Lalu pada 1984, ia terpilih menjadi Koordinator Mahasiswa se-Jakarta. Pada tahun yang sama, ia juga terpilih sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional.

Saat mahasiswa, ia dan rekannya terlibat dalam gerakan menolak militerisme masuk UI dengan menggelar mogok kuliah. Tak hanya menggembok, tapi juga mengelas pintu masuk fakultas. Pasalnya, saat itu terdengar isu bahwa Mayjen TNI Nugroho Notosusanto akan diangkat Rektor UI menggantikan Prof Dr Mahar Mardjono.

Selepas kuliah, CT pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama yang memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya pun semakin berkembang. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.

Di bidang bisnis bidang penyiaran dan multimedia, ia juga sukses membesarkan Trans TV. Lalu membeli TV7 dan mengubah namanya menjadi Trans7. Lalu membuat Trans Studio. Satu di antaranya adalah Trans Studio Mall yang ada di Makassar. Pada 1 Desember 2011, Chairul meresmikan perubahan nama Para Grup menjadi CT Corp. CT adalah singkatan dari namanya.

MUngkin hanya itu ulasan yang pernah cara terbaru baca dari sumber terpercaya yakni kompasiana, semoga artikel postingan cara terbaru mengenai ISI Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong bisa bermanfaat. dan baca juga atikel pendidikan yang saya posting berberapa waktu lalu seperti Pengertian Pendidikan Secara Umum dan Pendidikan Menurut Para Ahli
Judul: Isi Singkat Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown

Belum ada komentar untuk "Isi Singkat Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong"

Posting Komentar